Saya tergelitik untuk membahas tentang attitude atau sikap yang mungkin sering
kita lupakan arti pentingnya.
Attitude adalah sikap, tingkah laku atau perilaku seseorang
dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan sesama manusia. Sering
kali kita menganggapnya adalah sebuah kesopanan, tapi sebenarnya kesopanan
adalah bagian dari attitude. Orang
yang sopan belum tentu mempunyai attitude
yang baik, namun orang yang memiliki attitude
yang baik sudah pasti dapat berperilaku sopan.
Attitude tidak
saja terbentuk dari pengaruh di dalam diri (seperti persepsi yang ada di benak
kita), melainkan juga dari luar, seperti pengaruh teman, televisi, dan
sebagainya. Kata-kata yang sering kita lontarkan, atau kalimat orang lain yang
suka kita dengarpun turut membentuk sikap kita. Kemudian, sikap tadi membentuk
kebiasaan atau behavior;
tindakan atau aktivitas sehari-hari.
Attitude sangat
berpengaruh terhadap kehidupan kita. Contoh yang paling dekat adalah pada
pergaulan kita. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, yang paling melekat
di ingatan oranglain adalah attitude
kita. Orang tersebut tidak akan mengingat detail apa yang kita kenakan, tapi
orang lain akan detail menilai attitude
kita. Karena Attitude lebih penting
daripada penampilan, karunia, kecerdasan dan keahlian yang kita miliki. Tanpa Attitude yang baik, maka tidak berguna
keempat hal yang kita miliki tersebut.
Apabila kita memiliki attitude
atau sikap yang buruk, jangan harap orang-orang disekitar kita akan respect
terhadap kita. Bukankah kita sendiri juga akan lebih menghargai orang lain
dengan attitude yang baik.
Apakah Attitude
dapat diubah? jawabannya tentu bisa. Kita dapat mengontrol attitude kita agar menjadi attitude
yang baik lalu menjadi kebiasaan baru, sehingga kita menjadi pribadi yang
menyenangkan. Hal ini diawali dengan menghargai orang lain dan diri sendiri.
Menghargai orang lain adalah hal pertama untuk dapat besikap dengan baik pada
orang lain, tanpa menghargai orang lain kita juga tidak akan pernah dihargai.
Sebagai contoh, kita sering meremehkan orang lain, “Gak banget deh, hari gini,
bawa motor aja gak bisa”, “Siapa dia? masa gue harus cape-cape bantuin?”. Kitta
ubah pola pikirnya menjadi, “Kalau memang belum bisa, saya bisa membantu”, “Siapapun
dia, saya bisa berbuat kebaikan lebih dahulu”. Mari ubah semua pola pikir kita,
dari meremehkan orang lain, menjadi menghargai orang lain.
Kemudian selanjutnya kita hanya harus terus mengasah,
mengolah, dan membiasakan pola pikir baru kita. Nantinya pola pikir baru ini
akan menjadi attitude yang lebih baik
dalam diri kita, yang selanjutnya akan menjadi kebiasaan.
Sebuah pepatah mengatakan, “Your attitude, and not your aptitude, will determine your altitude.” Maksudnya, sikap Anda, dan
bukan ‘bakat’ (intelegensia, atau ‘skill’) semata, yang akan menentukan
‘ketinggian’ (kesuksesan) Anda. Dari pepatah tersebut kita dapat menyimpulkan
sesuatu yang menarik, bahwa attitude sangat
berperan dalam menentukan nasib kita
0 Coment:
Posting Komentar