Sabtu, 04 Mei 2013

Kontrol Diri


Teringat obrolan dengan seorang sahabatku beberapa waktu yang lalu. Kami membahas tentang kekuatan seseorang untuk mengontrol pikirannya dan dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalahnya terkait dengan orang lain. Kontrol diri tersebut ditentukan oleh bagaimana pola pikir kita terhadap masalah dan sikap yang kita ambil untuk menyelesaikan masalah.
Salah satu masalah yang diangkat adalah mungkin sebagian orang akan merasa tersinggung dan jengkel apabila ada orang yang berkomentar negatif tentang kita. Apalagi jika sebuah forum sengaja dibuat untuk memberikan komentar-komentar tentang diri kita. Lalu sebagian orang akan merasa dirinya telah dihina, dicela, dan mungkin merasa nama baiknya tercemar. Stop pikiran tersebut karena pikiran-pikiran tersebut yang akan membuat hati kita merasa lelah. Yang terparah adalah akan menimbulkan blaming terhadap orang lain, dan yang terparah adalah merasa dirinya selalu menjadi korban.
Mungkin kita pernah mendengar tentang kisah Luqman yang menunggangi keledai bersama anaknya, dimana didalam perjalanan mereka selalu mendapatkan komentar yang berbeda-beda. Jangan salah persepsi dengan kisah ini, karena hikmah dari kisah ini penerapannya berbeda dengan kasus diatas. Hikmah dari kisah ini adalah, jangan kita hanya mengambil pertimbangan hanya dari komentar komentar orang lain, melainkan kita kembalikan semuanya kepada tuntunan Allah.
Ya, memang kita tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang yang ada disekitar kita. Tapi bukan berarti juga jika kita tidak introspeksi diri atas diri kita. Mungkin saja bukan apa yang mereka katakan atas diri kita ini adalah benar, dan mungkin butuh pengkoreksian disana. Karena semua bentuk kritik dan komentar dapat membangun diri ini menjadi pribadi yang lebih baik lagi jika kita mau menjadikan itu semua sebagai awal dari introspeksi diri.
Jangan menjadi seseorang yang berfikir bahwa orang-orang disekitar kitalah yang harus mengerti kita. jangan berfikir bahwa semua harus seperti yang kita harapkan. Karena hal yang paling sulit adalah mengubah orang lain. Karena hal yang lebih mudah dilakukan adalah bukan mengubah orang lain, bukan mengubah keadaan disekitar kita menjadi seperti yang kita inginkan, tapi yang paling mudah adalah mengontrol diri untuk mengambil sikap yang bijak. Semakin baik kontrol diri, semakin baik sikap yang akan kita ambil.
Inilah gunanya untuk mengontrol diri, kita bisa mengubah semua hal yang menyebalkan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

3 komentar:

  1. Emang kisah penunggang keledai dengan anaknya itu namanya Luqman? sumber dari mana?
    #gagalfokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak mau, asal nyatut nama orang aja nih, huuuuu :p

      Hapus