
Teringat obrolan dengan seorang sahabatku beberapa waktu yang lalu. Kami membahas
tentang kekuatan seseorang untuk mengontrol pikirannya dan dirinya sendiri
dalam menyelesaikan masalahnya terkait dengan orang lain. Kontrol diri tersebut
ditentukan oleh bagaimana pola pikir kita terhadap masalah dan sikap yang kita
ambil untuk menyelesaikan masalah.
Salah satu masalah
yang diangkat adalah mungkin sebagian orang akan merasa tersinggung dan jengkel
apabila ada orang yang berkomentar negatif tentang kita. Apalagi jika sebuah
forum sengaja dibuat untuk memberikan komentar-komentar tentang diri kita. Lalu
sebagian orang akan merasa dirinya telah dihina, dicela, dan mungkin merasa
nama baiknya tercemar. Stop pikiran tersebut karena pikiran-pikiran tersebut yang
akan membuat hati kita merasa lelah. Yang terparah adalah akan menimbulkan blaming terhadap orang lain, dan yang
terparah adalah merasa dirinya selalu menjadi korban.
Mungkin kita
pernah mendengar tentang kisah Luqman yang menunggangi keledai bersama anaknya,
dimana didalam perjalanan mereka selalu mendapatkan komentar yang berbeda-beda.
Jangan salah persepsi dengan kisah ini, karena hikmah dari kisah ini
penerapannya berbeda dengan kasus diatas. Hikmah dari kisah ini adalah, jangan
kita hanya mengambil pertimbangan hanya dari komentar komentar orang lain,
melainkan kita kembalikan semuanya kepada tuntunan Allah.
Ya, memang kita
tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang yang ada disekitar kita. Tapi
bukan berarti juga jika kita tidak introspeksi diri atas diri kita. Mungkin saja
bukan apa yang mereka katakan atas diri kita ini adalah benar, dan mungkin
butuh pengkoreksian disana. Karena semua bentuk kritik dan komentar dapat
membangun diri ini menjadi pribadi yang lebih baik lagi jika kita mau
menjadikan itu semua sebagai awal dari introspeksi diri.
Jangan menjadi seseorang yang berfikir bahwa orang-orang disekitar kitalah yang harus mengerti kita. jangan berfikir bahwa semua harus seperti yang kita harapkan. Karena hal yang paling sulit adalah mengubah orang lain. Karena hal yang
lebih mudah dilakukan adalah bukan mengubah orang lain, bukan mengubah keadaan
disekitar kita menjadi seperti yang kita inginkan, tapi yang paling mudah
adalah mengontrol diri untuk mengambil sikap yang bijak. Semakin baik kontrol
diri, semakin baik sikap yang akan kita ambil.
Inilah gunanya untuk
mengontrol diri, kita bisa mengubah semua hal yang menyebalkan menjadi sesuatu
yang bermanfaat.
Emang kisah penunggang keledai dengan anaknya itu namanya Luqman? sumber dari mana?
BalasHapus#gagalfokus
Mau tak ganti hafiq po??
HapusGak mau, asal nyatut nama orang aja nih, huuuuu :p
Hapus