Sabtu, 15 Oktober 2011

Pidato Inspiratif dari Steve Jobs

Mungkin kita sudah pernah dengar tentang pidato Steve Jobs tersebut beberapa tahun yang lalu, namun saya kembali tergelitik dan mencari versi lengkapnya. Sampai suatu ketika salah satu dosen saya pun bercerita tentang pidato tersebut di kelas.
 Dalam acara wisuda Universitas Stanford tahun 2005, Steve Jobs memberikan pidato Inspiratif. Steve Jobs, pendiri Apple yang legendaris itu mengemukakan mengenai 3 hal, yaitu “Connecting the Dots”, “Love and Loss”, dan “Death”.
Berikut adalah petikan pidati steve jobs yang saya ambil dari beberapa sumber.



Connecting the Dots

Dalam Connecting dots steve mengemukakan tentang kisah kelahirannya dan proses dia diadopsi sejak lahir oleh sebuah keluarga yang menyekolahkannya hingga sampai perguruan tinggi dengan biaya yang menghabiskan seluruh tabungan orangtua asuhnya tersebut. Namun, Steve Jobs hanya bertahan dibangku kuliah selama enam bulan. Beliau tidak dapat menerima perkuliahan, yang menurutnya belum tentu bisa membantu hidupnya, tapi menghabiskan tabungan orangtuanya. Sampai akhirnya beliau hidup menggelandang, menjual botol coke dengan uang 5 sen, hanya untuk membeli makanan.
Tapi sebelum dropout, beliau mengikuti kuliah tentang Typografi; belajar tentang perbedaan berbagai huruf yang indah dan bagaimana membuatnya. Walaupun pada saat itu tak terlihat manfaatnya secara nyata, pelajaran Typografi itu ternyata memberikan pengaruh besar ketika Steve Jobs merancang komputer Macintosh pertama bersama Steve Wozniak.

“..following my curiosity and intuition turned out to be priceless later on”
“..mengikuti rasa ingin tahu dan intuisiku adalah jalan keluar tak ternilai di kemudian hari.”

“You can’t connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something — your gut, destiny, life, karma, whatever.”
“Kamu tidak dapat menyambungkan tititk-titik dengan melihat masa depan, kamu hanya bisa mnyambungkannya dengan melihat masa lalu. jadi, kamu harus percaya, entah bagaimana titik-titik itu akan menghubungkan kamu dengan masa depan. Kamu hanya perlu percaya --- usaha, takdir, kehidupan, karma, atau apapun.”

Love and Loss

Love and Loss yang disampaikan Steve Jobs adalah mengenai apa yang beliau alami dan rasakan ketika ditendang dari puncak kekuasaan Apple, padahal dialah pendiri Apple. Pada awalnya beliau mengalami guncangan, namun momen itu ternyata sekarang disyukurinya. Yang membuatnya bertahan dan kemudian dapat bangkit adalah kecintaannya yang tak pudar pada apa-apa yang dilakukannya. Itulah yang membuatnya mendirikan NeXT dan Pixar.
Bahkan, beliau mengatakan bahwa dikeluarkan dari Apple adalah hal terbaik yang dialaminya, yang membawanya pada masa-masa paling kreatif dalam hidupnya.

“I had been rejected, but I was still in love. And so I decided to start over.”
“Saya telah dikeluarkan, tetapii saya tetap pada kecintaan saya. Dan saya memutuskan untuk memulai lagi.”

“Sometimes life hits you in the head with a brick. Don’t lose faith.”
“Kadang-kadang hidup membenturkan kepalamu. Jangan kehilangan keyakinan.”

“The heaviness of being successful was replaced by the lightness of being a beginner again, less sure about everything. It freed me to enter one of the most creative periods of my life.”
“Beban keberhasilan akan tergantikan dengan keringanan saat menjadi pemula, kurang lebih tentang segalanya. Ini membebaskan saya untuk masuk kepada satu periode paling kreatif dalam didup saya.”

“I’m convinced that the only thing that kept me going was that I loved what I did. You’ve got to find what you love. And that is as true for your work as it is for your lovers. Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. As with all matters of the heart, you’ll know when you find it. And, like any great relationship, it just gets better and better as the years roll on. So keep looking until you find it. Don’t settle.”
“Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Dan itu kesungguhan untuk pekerjaan Anda karena Anda bekerja untuk apa yang anda cintai. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah melakukan apa yang Anda pilih adalah pekerjaan luar biasa. Dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan yang luar biasa adalah mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda memiliki belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan merasa puas. Semua tentang hati, Anda akan tahu bila Anda telah menemukannya. Semuanya akan berangsur angsur lebih baik dan lebih baik layaknya tahun yang berganti. Jadi, teruslah mencari sampai Anda menemukannya. Jangan pernah merasa puas.

Death

Satu hal luar biasa dari Steve Jobs adalah kebiasaannya bertanya setiap hari di depan cermin “If today were the last day of my life, would I want to do what I am about to do today?” Pertanyaan itu telah mendorongnya menjalani hidup yang berharga. Apalagi, ketika dia mendapat vonis dokter hanya bisa hidup beberapa bulan lagi karena kanker pankreas yang dideritanya.

“If you live each day as if it was your last, someday you’ll most certainly be right.”
“Apabila di setiap hari anda menganggap itu adalah hari terakhir anda, suatu saat anda pasti akan menemukan sesuatu yang benar.”

“Remembering that I’ll be dead soon is the most important tool I’ve ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything — all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure – these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important. Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart.”
"Mengingat bahwa saya akan segera meninggal adalah alat yang paling penting yang pernah saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar dalam hidup. Karena hampir segala sesuatu - semua kenyataan, kebanggaan, takut malu atau gagal - hal-hal ini tidak bermanfaat lagi saat menghadapi kematian, hanya meninggalkan apa yang benar-benar penting. Mengingat bahwa Anda akan mati adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari perangkap pikiran Anda kehilangan sesuatu. Anda selalu tak punya apa-apa. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda. "

“No one wants to die. Even people who want to go to heaven don’t want to die to get there. And yet death is the destination we all share. No one has ever escaped it.”
"Tidak ada yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun kematian adalah tujuan kita semua. Tidak ada yang bisa mengelak. "

“Death is very likely the single best invention of Life. It is Life’s change agent. It clears out the old to make way for the new. Right now the new is you, but someday not too long from now, you will gradually become the old and be cleared away.”
"Kematian seperti satu satunya penemuan terbaik dari kehidupan. Ini adalah agen perubah Kehidupan. Menghilangkan yang lama untuk membuat jalan bagi yang baru. Sekarang yang baru adalah Anda, tapi suatu hari tidak terlalu lama dari sekarang, Anda secara bertahap akan menjadi tua dan harus dibersihkan juga. "

“Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma — which is living with the results of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary.”
"Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma - yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan kebisingan pendapat orang lain menenggelamkan suara hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda. Entah bagaimana mereka sudah tahu apa yang Anda benar-benar ingin menjadi. Segala sesuatu yang lain adalah sekunder. "

Dari hal hal yang disampaikan beliau, semoga bisa menjadi bahan renungan buat kita.
Berikut versi videonya yang beredar di youtube, semoga bermanfaat.. :)

Profesionalisme, Open Mind, dan Organisasi

Dapat membedakan mana masalah pribadi, dan mana yang masalah organisasi ataupun pribadi, serta dapat menempatkan diri dengan baik.
Berusaha memberikan yang terbaik terhadap komitmen yang sudah di ambil, serta dapat meminimalisir distorsi yang muncul.
Dua poin diatas, adalah dua poin yang mungkin akan cepat di ucapkan ketika ditanyakan “Sebutkan contoh  sikap profesional /profesionalisme?”. Lalu sebenarnya apa itu profesionalisme? “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Teringat sebuah kejadian pada saat rapat kecil sebuah organisasi di salah satu jurusan kampus terkenal. Seperti layaknya rapat, maka didalamnya akan terlontar saran atau masukan, kritik, tukar pendapat dan sebagainya. Anehnya dalam rapat ini, lebih dapat dikatakan debat kusir, dikarena adanya pihak yang sangat menolak kritik dan saran. Dalam kesempatan lain, pihak – pihak terkait bertemu,  dan ternyata masalah dalam rapat dibawa keluar area, dan begitu juga dengan masalah di luar dibawa dalam rapat.

Tidak hanya kejanggalan tersebut, pihak yang tak dapat menerima saran dan kritik ini merupakan seorang yang dikandidatkan sebagai ketua. Berbagai alasan dan kata kata, dari mulai yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal dikemukakan untuk melindungi dirinya dan ambisinya menjadi ketua. Menolak semua masukan, untuk membuka jalan demi lancarnya ambisi dirinya sendiri.


Bagaimana seorang yang tidak open mind, dapat menjalankan sebuah organisasi dengan banyak anggota, banyak ide dan kepala didalamnya? Memimpin itu sulit, karena pemimpin sesungguhnya tidak pernah menggunakan telunjuknya tapi menggunakan hatinya. Sebuah statement yang tidak salah bukan?

Banyak hal baru di luar yang harusnya dapat kita pelajari dan kita ambil manfaatnya. Open Mind bukan berarti serta merta mengadopsi suatu informasi dari luar secara langsung, tapi tetap kritis, dengan menyerap informasi tersebut, kemudian mempelajari, menelaah, membandingkan, kemudian menginterpretasikan, sehingga nilai positifnya dapat dipergunakan untuk kemajuan dirinya sendiri dan orang banyak.

Kedua sifat diatas, Profesionalisme dan Openmind, hanya segelintir sifat dari sekian banyak sifat positif yang akan mengajarkan hal positif, serta membawa kita pada arah yang lebih baik lagi. Dan kedua sifat itu adalah dasar sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin.

Jika tidak di mulai dari diri sendiri, bagaimana dapat membawa orang lain, apa lagi sebuah Organisasi?

Jumat, 16 September 2011

Regret

Penyesalan selalu datang terlambat, selalu datang terakhir. hal ini memang tidak dapat kita hindari. Dan kita selalu berpikir, kenapa semuanya harus terlambat, kenapa tidak di pikirkan dulu sebelum melakukan sesuatu, kenapa tidak seperti ini tapi malah seperti itu, dan berbagai macam pikiran lainnya yang sangatlah membuat kita menyesal, dan terus menerus menyesali keadaan.

Mengapa penyesalan selalu berada di akhir? Mungkin jika ia tidak berada di akhir, ia bukan bernama penyesalan namun pertimbangan. tau jika ia berada di depan, ia akan bernama Rencana. Dan mungkin seharusnya kita tidak pernah merasa menyesal yang sangat berlarut-larut, karena sesal adalah bentuk awal dari sikap yang akan mengantarkanmu menuju perubahan yang lebih baik.
Karena sesal adalah bentuk awal dari sebuah proses belajar kita menuju tingkat yang lebih tinggi, layaknya kita menaiki anak tangga, dari anak tangga pertama dan menuju anak tangga yang lebih tinggi lagi.

Nobody is perfect. We made mistakes. Kita tidak bisa merubah apapun yang sudah terjadi. Kalau kata orang, nasi udah terlanjur jadi bubur, sekarang tugas kita gimana caranya bubur itu menjadi makanan yang super enak. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana merubah dan melakukan usaha yang kita bisa untuk membuktikan bahwa kita bisa bangkit dari semua penyesalan itu. Always remember that everything happens for a reason.

Bukankah sebenarnya semua komponen hidup terdiri dari kumpulan pilihan-pilihan yang memang harus kita pilih dengan sadar? atau dengan sendirinya langkah kita menuju sesuatu yang kita yakini.
Seandainya kita menemukan masalah, karena kesalahan kita, kita boleh saja menyesal namun ketika itu juga kita harus bangkit dan yang paling penting adalah bukan hanya menyesali kesalahan, tapi bagaimana mengatasinya, bagaimana kita beranjak dan memperbaiki kesalahan itu. Memang terdengar klise, tapi begitulah hidup. yang kita tahu hanya masa lalu sebagai guru, masa sekarang sebagai hari dimana kita berjuang, dan esok yang masih perjuangan untuk pencapaian cita citamu.

Kesempatan cuma datang satu kali, satu kalimat yang mungkin benar, tapi kesempatan untuk berbuat lebih baik lagi, lebih baik lagi, dan lebih baik lagi, selalu datang setiap detiknya. Memperbaiki yang telah hancur, bukan berarti hanya harus mengulangnya, tapi bisa juga dengan perbuatan yang lainnya. Seperti halnya membuat nasi yang telah menjadi bubur, dan kita membuat bubur spesial dari situ. Tapi bukan berarti kita menyianyiakan kesempatan, pergunakanlah kesempatan dengan sebaik baiknya.

A second chance is very tricky. If you want to prove you are worthy of it, then you have to prove it. Things can work out if you really learn from mistakes.

"Being stupid sometimes is better because we learn. Although we become weak but we realize what is right to do.."

Selasa, 05 April 2011

Spatial Thinking, Masalah Harus Dipetakan

Terilhami dari kultwitt yang di berkan oleh salah satu dosen favourite saya tentang spatial thinking ( bisa dilihat di http://madeandi.staff.ugm.ac.id ) disertai masalah-masalah yang saya hadapi dan teman teman saya hadapi.

Menurut Pak Andi Arsana, Spatial Thinking secara umum: pemikiran tentang obyek atau proses atau masalah atau fenomena dalam konteks ruang.

Spatial sendiri mempunyai art keruangan, sedangkan Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial (wikipedia).
 Mari kembali ke spatian thinking. Ternyata tidah hanya bumi dan permukaannya yang harus dihitung dan dipetakan, tapi masalah pun mungkin lebih baik diperlakukan seperti layaknya tempat yang harus di petakan.

Mengapa masalah juga perlu dipetakan? karena kita perlu mengamati dari luar, agar dapat melihat konteks dengan jelas. Karena masalah bukan hanya dari apa yang kita lihat saja, tapi tentang bagaimana  orang lain melihat masalah tersebut.
Tujuan pemetaan masalah adalah mengetahui "dari mana" sumber masalah ini berasal, "seluas apa" dampaknya, dan baru kita bisa menganalisis masalah, mencari kemungkinan jalan keluar, evaluasi, memilih jalan keluar yang terbaik dan kemudian implementasikan di lapangan.

Pemetaan masalah diharapkan akan membawa kita pada satu titik temu, bukan hanya berdiri di tempat dan berputar putar di lokasi yang sama.  Mengamati dari luar, dan menemukan situasi dan pandangan orang-orang yang terlibat di dalamnya mungkin akan menuntun kita mengambil keputusan yang tepat dan bijak, yang paling penting adalah kita dapat mempersempit luasan dampaknya.

Selamat Mencoba.. (^_^)v

Sabtu, 26 Februari 2011

Nothing is Impossible

Mungkin ada hal yang sangat sulit untuk kamu capai, mungkin ada hal yang sangat sulit untuk kamu mendapatkannya. Tapi itu semua bukan berarti hal yang tidak mungkin bukan? bukan berarti semua jalanmu tertutup untuk menggapainya.


Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Karena semua yang kita dapatkan, dan kita capai, itu semua tergantung bagaimana cara kita, tergantung bagaimana usaha kita, tergantung dari pengorbanan kita terhadap tujuan tersebut.
Seandainya kita tidak dapat mencapainya, bukan karena kita tidak sanggup, atau bukan karena hal tersebut mustahil. Namun karena pengorbanan kita belum cukup untuk mendapatkannya, atau Allah telah menggantinya dengan sesuatu di depan sana.

Mari katakan "kita bisa" jangan mengatakan "bisa gak ya", dan mari katakan "keep fight" bukan mengatakan "its impossible". Jangan menyerah sebeelum kamu melakukan apa-apa, jangan menyerah sebelum kamu mencoba apapun.
Jangan mundur sebelum berperang, karena itu akan mengantarkan pada penyesalan yang berlipat-lipat.
Dengan kita mencoba untuk melangkah, berarti kita telah mengantarkan diri kita pada satu pengalaman, pada satu guru yang paling berharga.
Karena tidak ada hal yang sia sia, karena tidak ada hal yang tidak mungkin.
Coz Nothing is impossible.

Rabu, 23 Februari 2011

Adil Bukan Berarti Sama

Sering kali kita menuntut keadilan, entah pada kehidupan, entah pada orang-orang yang kita sayang. Namun apakah kita mengerti dari keadilan itu sendiri.
Terkadang keadilan yang kita maksud, sudah tecampuradukan oleh perasaan dan emosi. Maka seringkali jika sesuatu yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan dikatakan tidak adil.


Namun apakah kita mengerti arti adil sebenarnya?
Adil bukan berarti harus sama, adil bukan berarti mendapatkan apa-apa yang kita inginkan.
Adil itu bukan sama rata namun sama rasa. Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan, tanggung jawab, dan seambruk parameter lainnya yang yang mengantarkan sesuatu yang kita butuhkan dan mungkin yang kita inginkan, tentunya harus melalui proses adjusment (hehe.. hitung perataan).
Maka janganlah kita mengatakan dunia tak adil, atau bahkan hidup tak adil, Allah sudah tahu kapasitas makhluknya, Ia lebih mengtahui apa yang kita butuhkan. Allah tahu apa-apa yang tidak ketahui.

Adil bukan berarti sama, karena pada dasarnya kita pun tak akan pernah sama.

Minggu, 13 Februari 2011

Dan Kesalahanpun Menjadi Manfaat

"Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. An Nisa':16)

Memang manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Namun manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang terbaik adalah manusia yang ketika dia berbuat kesalahan dia langsung bertaubat kepada Alloh dengan sebenar-benar taubat. Bukan sekedar tobat sesaat yang diiringi niat hati untuk mengulang dosa kembali.

Dan tahukah bahwa sepatutnyalah jalan yang ditunjukkan Allah bagi kita untuk memperbaiki diri dan bertaubat dipelihara dan dijaga. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menatap masa depan dengan tekad untuk tidak akan pernah lagi mengulangi kesalahan di masa lalu dan sekaligus juga terus-menerus berusaha mendekatkan diri pada Allah dengan mencoba untuk terus menerus agar dapat masuk ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa pandai bersyukur dan bersabar, serta senantiasa mengerjakan kebajikan (amal shalih), melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Itulah taubat yang sesungguhnya.

Dan, orang-orang yang tidak menyembah sesembahan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan demikian itu, nicaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), yakni akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Furqan: 68-70)

Sungguh janganlah kita sebagai hambaNya mempunyai pola pikir bahwa kita tidak pantas lagi mendapatkan rahmatNya, dan segala bentuk nikmatNya. Karena sebuah pola pikir bahwa diri kita telah dikungkung dosa dan sebuah sikap putus asa akan mendapatkan ampunan dan tuntunan Allah adalah salah satu sebab yang akan menjadi penghambat taubat bagi sebagian orang (yaitu menjadi hambatan bagi seseorang untuk melakukan taubat). Karena semua hal ini akan membuat orang tersebut kelak suatu hari nanti akan kembali mengikuti jalan syaithan dan meniti jalan yang kelam lagi. Naudzubillahminzaliik. Semoga Allah menjauhi kita dari perbuatan tersebut.

Sesungguhnya, ampunan Allah lebih luas daripada dosa-dosa kita, seberapa pun banyaknya. Sesungguhnya sesaat pun rahmat Allah tidak pernah menjadi sempit karena kesalahan-kesalahan umat-Nya, seberapa pun besarnya. Allah berfirman pada Rasul-Nya,

Katakanlah, Hai hamba-hamba-KU yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az Zumar: 53)

dan tahukah bahwa Taubat, sadar akan kesalahan masa lalu, adalah nikmat yang paling besar yang Allah berikan pada kita, nikmat islam dan iman.
Nikmat Dibukanya Pintu Taubat

Apabila Alloh menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Alloh bukakan pintu taubat baginya. Sehingga ia benar-benar menyesali kesalahannya, merasa hina dan rendah serta sangat membutuhkan ampunan Alloh.
Dan keburukan yang pernah ia lakukan itu merupakan sebab dari rahmat Alloh baginya. Sampai-sampai setan akan berkata, “Duhai, seandainya aku dahulu membiarkannya. Andai dulu aku tidak menjerumuskannya kedalam dosa sampai ia bertaubat dan mendapatkan rahmat Alloh.”

Diriwayatkan bahwa seorang salaf berkata, “Sesungguhnya seorang hamba bisa jadi berbuat suatu dosa, tetapi dosa tersebut menyebabkannya masuk surga.” Orang-orang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Dia menjawab, “Dia berbuat suatu dosa, lalu dosa itu senantiasa terpampang di hadapannya. Dia khawatir, takut, menangis, menyesal dan merasa malu kepada Robbnya, menundukkan kepala di hadapan-Nya dengan hati yang khusyu’. Maka dosa tersebut menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan orang itu, sehingga dosa tersebut lebih bermanfaat baginya daripada ketaatan yang banyak.”

Mari mulailah menapaki jalan yang akan menyejukkan.

Ketika Pundakmu Lelah

Apa sebenarnya ikhlas? sebuah kata yang mungkin sering kali di ucapkan namun sulit sekali untuk di ungkapkan apalagi dilaksanakan. Ikhlas, sebuah kata yang berarti menerima dengan lapang dada dan bersyukur dengan apapun yang di berikan kepada kita, apapun itu.

Dan sayapun pernah menulis tentang keikhlasan dan kebebasan.
Mari sedikit bertanya pada diri kita, bukankah dengan keikhlasan apa apa yang kita lakukan, apa apa yang kita pilih menjadi terasa ringan? Lepas?. Ringan dan lepas tanpa adanya beban di pundak kita, tanpa adanya rasa keterpaksaan yang membuat kita merasa berat melakukan apapun, membuat kita merasa berada di sangkar dengan segala kekangannya.

Ketika pundakmu terasa lelah, dengan semua kelelahan dunia dan segala bebannya yang terporos di pundakmu. Ikhlaslah, dan percaya pada Allah yang akan menggantikan semua pengorbananmu dan rasa lelah itu menjadi satu senyuman dan bahagia di depan sana.
Karena setiap setelah jalan yang terjal dan menanjak pasti ada jalan yang lebi mudah di lalui. Karena setelah ada bukit pasti ada danau dengan sungai yang mengalir indah dan menyegarkan. Karena setelah malam pasti ada siang. Karena pasti setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan.

Allah tak akan pernah lupa dengan janjinya, tetaplah bersyukur karena kelelahan yang engkau rasakan adalah salah satu bentuk kasih sayangNya, bentuk rasa cintaNya padamu.
Tetaplah semangat mendaki bukit bukit, hingga engkau mencapai air air sungai yang mengalir indah, sesuatu yang Allah persiapkan untukmu dengan indah. Semangat.

Selasa, 01 Februari 2011

Wahai Langit

wahai langit.. aku pernah berjanji pada hatiku, aku ingin melihatmu terus membiru tanpa noktah mendung membendungmu..
wahai langit.. aku pernah berjanji pada hatiku, aku ingin terus merefleksikan birumu dalam gelombang gelombang samudra lautku, yang akan terus memantulkan warnamu..
wahai langit.. setiap aku menengadahkan pandanganku padamu, engkau terasa dekat.. membiru bersama air air di lautku.. memutih bersama awan awan yang menghiasmu dan bulir bulir buih ombak yang menyapu pantai..

aku masih terus menengadahkan pandanganku, menatap dan memandang langitku..
senja.. langitku berubah jingga dan ia menatapku.. gelombang gelombang ombak pantai mulai tak beraturan mengikuti ritme jantungku yang juga tak beraturan..
sepersekian detik, terasa hening, damai, seluruh dunia seperti mengalunkan nada nada indah khas malam.. bintang bertaburan menguntai nada nada yang melukiskan tarian angin malam..
aku ingin mengantungkan bola bola kaca samudra di langitku, dan berharap ia tetap disana.. dan kau menjaganya..
wahai langit.. jika ini mimpi.. aku ingin terus tertidur dan aku tak ingin terbangun lagi..
jika ini nyata.. sentuh jemariku dan katakan kau nyata.. dan asaku pun nyata..

Pagi.. sang fajar mulai megerjap ngerjapkan sinarnya.. membangunkanku, angin pun ikut menyapu buih buih putih menuju pantai..
dan aku masih menengadahkan pandanganku menuju langit.. namun..
wahai langit.. mengapa kostummu kelabu.. tak ada lagi warna biru dan awan awan putih yang menghiasmu..
aku menunggu..
anginpun tak pernah datang menyapa.. tak pernah hadir lagi untuk membisakan warna warna kelabu itu..
aku masih menunggu..
wahai langit.. tak tahukah engkau warna laut pun berubah kelabu sejak kau tak biru dan berubah kelabu?..
wahai langit.. tak tahukah engkau tak ada lagi gemericik ombak tanpa birumu.. tak tahu kah engkau dunia tak lagi mengalunkan nada nada khas malam..
dan perlahan aku takut bola bola samudra itu ikut terhempas.. jatuh..

wahai langit.. apa kah engkau tengah membangunkanku dari mimpiku? dan seraya berkata, ini hanya mimpi dan bukan kenyataan..

Rabu, 12 Januari 2011

Seuntai Nada Untukmu

Samudra kan mulai merebah.
Menandakan langit biru mulai bersahabat dalam lelah.
Nahkoda kapal tetap melantunkan senandung indah.
Namun di sisi lain, menelisik ceritamu, mataku basah.

Gelombang tak menjadikan kapal itu patah.
Air mukanya hanya sebuah wajah.
Dan kamu tak fasih bicara dalam risalah.
Nyanyian camar, mengagumi sisimu yang terarah.

Kamu dengan tangan di kemudi menengadah.
Nada yanyian camar, hilangkan semua tumpukan keluh kesah.
Membawa kisahmu pada dunia yang tengah merambah.
Tundukmu jadikan semuanya cerah.

Mengagumi sunyi senyummu dalam derap langkah.
Menjadikan hujan, angin, awan sebagai pelengkap kisah.
Gelegaknya menjadikan rintangan sepertinya mudah.
Sepertnya kisah tengah dimulai, kau tahukah?

Dan kau sadarkah?
Ketika rintik hujan hadir dalam dunia tak bertuah.
Telah menggiring air-air memasuki celah celah.
Jadikan sebuah oasis, dengan angin yang bertiup lemah.

Sajak hidupmu dan nyanyian camar menuliskan sebuah risalah.
Risalah dunia, dengan harapan dua nada yang mulai melangkah.
Nada yang berberda, dari dua penjuru yang terpisah.
Menjadi senandung, menatap langit dengan lukisan awan yang berubah cerah.

Jumat, 07 Januari 2011

Geodesi dan Kiblat

Untuk pertama kalinya saya mencoba memperkenalkan hal menarik tentang kiblat dan disiplin ilmu terkait yaitu Geodesi.
Hal ini berawal dari ketidaktahuan beberapa teman tentang disiplin ilmu Geodesi. Dan ketertarikan saya pada penjelasan singkat tentang garis geodetic oleh seorang dosen pada saat kuliah beberapa waktu lalu.

Pada saat kuliah tersebut beliau mengemukakan sebuah pertanyaan:
Arah kiblat Indonesia ke arah Barat Laut (Menuju Ka'bah, Mekkah), bagaimana dengan Jepang?
sontak  mahasiswa menjawab ke Arah Barat Daya, hal ini diperkirakan dari letak lintang Jepang yang lebih tinggi dari pada Indonesia.
Arah Kiblat Jogjakarta dan Jepang pada peta
Namun sebenarnya arah kiblat Jepang tidak mengarah ke arah Barat Daya namun mengarah ke Barat Laut sama seperti Indonesia.

Segitiga bola arah kiblat
Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan ketentuan garis lurus yang menghubungkan suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi, bukanlah garis lurus di peta. Garis lurus yang di maksud adalah garis geodetik, yaitu garis lengkung lingkar bumi yang di peroleh dari lingkaran terluar bumi, dan kemudian di kenal dengan segitiga bola.

Arah Kiblat Jogjakarta

Arah Kiblat Jepang
Dengan garis geodetic dapat di buktikan bahwa arah kiblat Jepang ke arah Barat Laut.
Permasalahan Arah kiblat tersebut adalah sebagian kecil dari pembuktian bahwa disiplin ilmu geodesi sangat penting.
Dan tertarik kah anda dengan disiplin ilmu Geodesi?.

Sehelai Daun Lusuh dan Puisi

Semburat biru langit menampakkan hamparan kapas putih tak bertuan. Membuka cakrawala, menjelajahi langit dengan hiasan hiasan awan yang menggantung indah. Dengan sedikit celah membuka, siluet mentari pagi menyeruak.

Kabut-kabut biru menyambut embun basah, dengan tetesan khas di pucuk daun yang masih terbalut hawa dingin. Memetik daun menjari, dan menuliskan sebuah puisi klasik khasmu di hamparan hijau daun yang tak luas. Membiarkannya terbawa aliran air, dan membiarkan angin menyampaikan pesanmu.

Sementara gerbang peradaban mencoba mempersilakan daun lusuh dengan puisimu mengalir, dan mengantarkan pesan angin menuju tempat tujuannya. Menciptakan siluet mentari dengan rintik hujan menjadikan jembatan berpelangi. 

Mengatungkan butir-butir embun dari kabut-kabut biru, gerbang peradaban perlahan terbuka. Melangkah dan menyebrangi cakrawala, hanya dengan sehelai daun lusuh dan puisi. 

Selasa, 04 Januari 2011

Lebih Baik Diasingkan daripada Terpuruk dalam Kemunafikan

-Lebih baik diasingkan daripada terpuruk dalam kemunafikan-

sepenggal kalimat diatas diambil dari quote catatan harian mendiang Soe Hok Gie. Seseorang yang berani mengemukakan quote'nya sementara orang-orang di sekitarnya memilih untuk berpendapat lain, atau bahkan bertolak belakang dengannya.

Dan apa yang dapat kita perbuat sekarang? hanya orang-orang yang terdiam dalam sudut pikirnya, dan sebagian orang lainnya rela menggadaikan identitasnya,menggadaikan keyakinannya hanya demi sebuah pengakuan masyarakat di tempatnya beradaptasi.

Adaptasi seharusnya tak memaksa dirimu berubah mendekati keadaan lingkunganmu dan nyaris sama dengan keadaan tersebut. Tapi adaptasi adalah cara untuk mengatasi tekanan-tekanan dan bertahan hidup, sebuah bentuk pengendalian diri, dan sebuah bentuk perlindungan diri terhadap lingkungan tersebut.

Bukankah ikan yang hidup di lautan tidak pernah ikut menjadi asin? sedangkan ikan yang mati, dengan mudah tubuhnya dapat menjadi asin.