Rabu, 15 Mei 2013

Selalu Ada Pelajaran

Saya merasa sedikit tertegur oleh bacaan-bacaan singkat malam ini, atau mungkin Allah sengaja menggerakkan tangn-tangan ini untuk membuka tulisan-tulisan tersebut? sengaja memberitahukan diri ini untuk segera membenahi diri?. Entahlah...

Saya merasa tersadar bahwa saya...

Mendapat pelajaran untuk lebih banyak bersyukur, lebih banyak lagi berbuat, lebih banyak lagi bermanfaat, mengingat saya dikelilingi oleh orang-orang hebat. Tidak perlu saya sebutkan satu persatu, tapi mereka adalah orang-orang yang hebat, yang dapat menginspirasi saya dengan kapasitas masing-masing.

Mendapatkan pelajaran bahwa kita khususnya saya adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, dimana saya tidak akan dapat hidup sendirian. Butuh teman, butuh beradaptasi, butuh tempat, butuh pengalaman, butuh pelajaran, butuh nasihat, dan orang-orang disekitar saya lah yang menyediakan itu semua. Bukan hanya orang-orang yang menyayangi saya bahkan orang-orang yang menbenci saya.

Mendapatkan pelajaran bahwa tanggung jawab bukan hanya melulu tentang kuliah. Tapi tentang bagaimana mengatur tanggung jawab-tanggung jawab lainnya yang seharusnya dapat seiring sejalan.

Mendapat pelajaran bahwa ruhiyah harus selalu ditingkatkan dan dijaga, agar nantinya berefek pada kehidupan. Ruhiyah? shalat, shadaqoh, tilawah, Shaum (puasa), dll. Berefek setidaknya untuk menjaga diri ini, mungkin jangan terlalu berharap orang lain merasakan efeknya. Setidaknya diri ini, perilaku ini, hati ini, lisan ini, hidup ini dapat dikontrol untuk lebih baik, dengan ruhiyah yang lebih baik pula.

Mendapatkan pelajaran bahwa tidak ada satu orang pun yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Komunikasilah yang dapat membuat kita mengerti satu sama lain. Mengerti akan menjadikan empati. Jangan melulu tentang bagaimana orang bersikap pada kita, tapi bagaimana kita bersikap pada orang lain.

Mendapatkan pelajaran bahwa hati ini harus terus di upgrade. Jangan biarkan hati ini membeku, apalagi menghitam karena sifat dan hati yang buruk. “Jika kita merasa besar priksa hati kita mungkin hati kita sedang bengkak karna penyakit hati yang sudah parah. Jika kita merasa suci coba periksa jiwa kita mungkin itu putih karna nanah dari luka nurani kita. Jika kita merasa tinggi coba periksa batin kita mungkin ia sedang melyang kehilangan pijakan. Jika kita merasa wangi coba periksa ikhlas kita mungkin itu bau asap dari amal shalih kita yang hangus karna riya”

Mendapatkan pelajaran bahwa orang yang mempunyai masa lalu yang buruk, bukan berarti dia mempunyai masa depan yang buruk pula. Mungkin ia akan lebih memaknai hidup ini, akan lebih memandang bijak hidup ini, akan lebih berusaha membenahi diri, bahkan disaat kita sibuk berkomentar negatif tentangnya.

Mendapatkan pelajaran bahwa semuanya butuh proses, dan tidak ada yang instan. Karena sesuatu yang instan tidak akan mendatangkan manfaat lebih, bahkan hanya menimbun penyakit pada diri ini. Seperti layaknya mie instan. Karena proses akan memperkenalkan kita pada perjuangan, pertahanan, pelajaran panjang, dan sesuatu yang berujung manis.

Mendapatkan pelajaran bahwa menjadi pemimpin bukan menunjuk tapi mengayomi, bukan memerintah tapi memotifasi, bukan mendikte tapi memastikan, bukan kasar tapi tegas, bukan lembek tapi lembut, bukan mengajari tapi berbagi, bukan harus menangani masalah remeh tapi tetap memeriksa masalah yang selau dianggap remeh. Dan tidak ada satu bagianun yang sebenarnya remeh.

Dan mungkin masih banyak lagi yang harus dipelajari dalam setiap detiknya, dalam setiap kata-kata, dalam setiap peristiwa, dalam setiap langkah, dalam lingkungan tempat kita berpijak, dan dalam individu-individu disekitar kita.

0 Coment:

Posting Komentar