Minggu, 09 September 2012

Benang Kehidupan

Mungkin pernah kita bertanya pada diri kita, mengapa kita harus hidup di tempatkan di tempat kita berada sekarang? atau Mengapa kita harus mengalami nasib dan perjalanan hidup kita sekarang? atau Mengapa hidup kita didesain seperti ini?

Kadang kala kita sulit bersyukur dan ikhlas dengan apa yang telah digariskan di hidup kita, dan hanya orang yang beruntunglah yang dapat bersyukur disaat kesulitan itu hadir.

Coba kita ingat-ingat berapa pertanyaan tenteng hidup yang mengganjal di otak kita? mungkin ada yang mengaku, satu, dua tiga, atau bahkan banyak.
Tapi apakah kita tidak tahu bahwa setiap bagian kecil kehidupan ini sudah ada yang mengatur, sudah ada yang merancang kehidupan ini dengan teliti. Yuph, Allah telah merancangnya dengan baik, tanpa kita tahu itu baik untuk kita.
Kalian tahu tanaman belukar di tengah belantara hutan, semut di dalam lubang tanah paling dalam, dan mikroba yang hidup di sudut ruang paling tersembunyi pun kehidupannya sudah ada yang merancang. Apalagi manusia, manusia yang Allah jadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini.


Dalam hidup ini ada yang namanya benang kehidupan. Di dalam kehidupan tidak ada yang sia-sia, bahkan hal kecil, entah kebaikan atau kejahatan kecil kita itu berpengaruh pada kehidupan orang lain tanpa kita sadari. Kehidupan kita akan berpengaruh pada kehidupan orang lain. kehidupan orang lain akan berpengaruh pada kehidupan orang lainnya, dan begitu seterusnya. Sehingga pada beberapa tingkatan akan kembali ke kehidupan kita.

Maka jangan pernah menyesali kita pernah menjalani hal-hal yang kita tidak sukai di tempat yang mungkin kita tidak sukai pula. Karena mungkin ini adalah suatu sebab untuk merubah kehidupan seseorang atau bahkan kehidupan kita kedepannya. Jangan pernah disesali atau pula jangan pernah di pertanyakan, namun disyukuri.

Tahukah kalian bahwa ada seorang tua yang hidup digurun, ia menyesali hidupnya yang hanya sendirian di gurun, hingga akhirnya ia meninggal di dekat oasis gurun tersebut. Setelah beliau meninggal ada rombongan yang lewat tepat di oasis dimana seorang tua tersebut meninggal. Namun dari romongan tersebut hanya satu yang mau menolong dan menguburkanorang tua tersebut. Setelah melanjutkan perjalanan, ternyata hanya satu rombongan tersebutlah yang selamat karena menolong seorang tua tersebut, sedangkan yang lain telah tewas dalam perang badui.
Dan tahukah, ternyata lima generasi kemudian dari seseorang yang baik hati tersebut akan lahir seorang Nabi terakhir, seorang pemuda yang di beri gelar Al-Amin.
Bagaimana jadinya apabila seseorang dari rombobgan tadi tidak ingin membantu menguburkan bapak tua tersebut, apa jadinya apabila seorang tua tersebut tidak pernah hidup dan meninggal di gurub itu? Allahualam..

Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan, maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan, maka itulah saatnya kau harus melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu. Hanya sesederhana itu. Dengan begitu, kau akan selalu pandai bersyukur.”

Dan….

“Begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu, ada pula yang kita tidak tahu. Yakinlah, dengan ketidaktahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri.” - Rembulan tenggelam di wajahmu-

0 Coment:

Posting Komentar