Semua yang kita kerjakan, apapun
yang kita lakukan semuanya harus diniatkan untuk mendapatkan keberkahan.
Cita-cita yang sedang kita rajut sekarang pun harus dengan niat untuk
mendapatkan berkah dan ridhaNya. Karena dimanapun kita berada, kita selalu berada
dalam lingkungan yang abu-abu. Tak hanya selalu putih dan hanya selalu hitam.
Ketika semuanya dikembalikan kepadaNya, ketika semuanya diorientasikan kepada
dunia dan akhirat, dan ketika niat kita untuk mendapatkan ridha dan berkahNya,
setiap yang kita alami akan menjadi syukur kita padaNya.
Saya ingat satu quote yang pernah
saya tulis, “Parameter kesuksesan itu hanya satu, yaitu Bahagia”. Buat apa kita
bergelimangan harta, buat apa karir kita melesat, buat apa kita menjadi orang
terpandang jika kita tidak bahagia.
Karenanya sukses adalah milik
orang-orang yang berbahagia. Lalu muncul-lah pertanyaan, darimana datangnya
bahagia? bahagia itu sendiri datangnya dari rasa syukur atas apa-apa yang kita
peroleh, syukur atas segala nikmat yang diberikanNya.
Lalu dari mana rasa syukur itu
datang? rasa syukur itu datang dari hati. Hati yang bagaimana yang selalu
bersyukur? yaitu hati yang senantiasa tenang dekat dengan Sang Pemilik hati,
Allah swt. Hati yang senantiasa mengorientasikan apa-apa yang ia lakukan untuk
dunia dan akhirat, untuk mendapatkan ridha dan berkahNya. Hati yang senantiasa
jauh dari rasa marah, dengki, kesal, kecewa terhadap hal-hal yang menimpanya.
Hati yang senantiasa tahu bahwa Sang Pemilik hati bermaksud apa atas hidup ini.
Hati yang senantiasa dekat dengan Sang Pemiliknya. Itulah hati yang sentiasa
bersyukur.
So, dekatkanlah hati ini dengan Sang
Pemilik hati, maka hati ini akan tenang. Hati yang tenang akan selalu bersyukur
atas apa-apa yang diberikan padanya. Lalu rasa syukur akan menjadikan diri ini
selalu merasa bahagia. Ketika kita bahagia, inilah kesuksesan.
Allahualam.
0 Coment:
Posting Komentar