Kamis, 02 Desember 2010

Kasta pada Masyarakat Modern

Masih ingat dengan kebudayaan hindu yang mengajarkan bahwa masyarakatnya menganut sistem kasta, dimana manusia hidup dengan mempunyai tingkatan-tingkatan yang melekat pada diri mereka sejak lahir, dan status tersebut akan di turunkan pada anak cucu mereka atau diwariskan. Kasta yang paling tinggi tingkatannya adalah kasta brahma dan yang paling rendah adalah sudra atau pariah, ah saya sudah lupa.

Pada kehidupan modern sekarang ini, mungkin sistem kasta yang dianut oleh masyarakat hindu sudah meluruh dan hanya beberapa kelompok masyarakat yang masih menganut sistem kasta tersebut, seperti di India dan di Bali.

Namun kenyataannya, sistem kasta tersebut tidak benar-benar meluruh dan hilang, namun beralih fungsi menjadi kasta modern dimana manusia di kotak-kotakkan, di kelompokkan berdasarkan kelompok-kelompok yang beredar di masyarakat. dan pada kenyataannya kelompok-kelompok tersebut hanya hidup dari dan untuk kelompoknya.


contoh kecilnya mungkin berada dikampus (read: lagi-lagi ngomongin kehidupan kampus). Tangan saya sedikit tergelitik untuk menulis hal ini, mengingat beberapa kelompok sangat mementingkan kelompoknya dalam hal apapun.

Saya jadi teringat beberapa kisah teman yang sempat mengalami kastaisme (read: pengkastaan dalam kampus). Seorang teman pernah mengupdate statusnya di salah satu jejaring sosial yang tengah banyak di gunakan oleh berbagai kalangan di negeri ini. Ia menceritakan kekecewaannya pada salah satu kelompok di kampusnya yang mementingkan kesejahteraan kelompoknya sendiri. Respon yang bersangkutan, "Memang salah bila kita memntingkan kelompok kita sendiri?".
dan seorang teman lagi menceritakan tentang kekecewaannya pada kasta-kasta di kampus tepatnya kasta pada angkatannya, yang notabene adalah temen-teman seperjuangannya. setiap kasta pasti mempunyai ciri khasnya sendiri, dan setiap kasta pasti mementingkan kelompoknya, dan rela menjegal temannya sendiri demi kelangsungan hidupnya. Penjegalan-penjegalan tersebut sangat terasa bagi orang-orang yang netral bukan, semua jalan akan terasa sulit kalau begini keadaannya.

Begitulah keadaan kasta modern di kampus, dan belum lagi di tingkat yang lebih tinggi, mungkin terlebih lagi dalam tingkat negara.
Tidak ada salahnya memang jika kita hidup berkelompok, karena pada dasarnya kita sebagai manusia senang hidup bersosial, serta tidak dapat dipungkiri, orang-orang yang mempunyai pemikiran yang sama akan berkumpul dalam satu wadah atau dalam satu organisasi. Tapi kita berkumpul dalam satu wadah bukan untuk menjatuhkan wadah yang lain bukan? dan bukan untuk menjegal jalan orang-orang yang sekiranya akan menghalangi jalan kita.

Tapi ingatlah semakin banyak wadah atau semakin banyak organisasi dalam satu sistem, akam menjadikan sistem tersebut berjalan lambat. Seperti kaki seribu yang berjalan lambat dengan seribu kaki di tubuhnya.

1 komentar:

  1. hukum alam kuno masih selalu berlaku, pada dasarnya manusia itu adalah homo hominilupus

    BalasHapus