Senin, 20 Desember 2010

Siluet Jingga

Melihat siluet dengan semburat bayangan penuh kegamangan, andai aku dapat menyentuhnya dan meneduhkan semburat-semburat itu. Mendekatkan hati yang mulai menjauh dan terasa begitu bersebrangan.

Menatap langit dan menggenggam kotak yang telah lama tertutup rapat.
Ah ya.. aku hanya ingin mempersilakan membukanya perlahan dan merasakan siluet yang ku rindukan telah hadir, merangkulku dalam dunianya yang penuh dengan jingganya siluet mentari fajar nan hangat.

Berupaya meletakkan kunci kotak kacaku perlahan, berharap siluet itu merasakan maksudku dan membuka kotak kaca yang masih tertutup rapat. Aku menunggu.
Aku tahu kuncinya sudah tak lagi berfungsi dengan semestinya. ah ya.. semoga saja kau dapat membukanya dengan sabar.

Dan kau pun memaksakan diri untuk membukanya, memecahkan kotak itu menjadi serpihan serpihan bintang bertebaran, menjadi serpihan dan terombang ambing dalam gelombang hari. Kini kotak itu tak akan pernah terbuka lagi.
Namun Siluet itu akan tetap menjadi siluet yang membawa dunia hangat penuh jingga mentari fajar, walau tak ada lagi kotak kaca itu untuknya.

dan kini hanya berusaha tetap menapaki jejak di bumiku.

1 komentar: