Jumat, 12 November 2010

Dalam Wujud yang Tak Lagi Sama

kelabu..
samar melihat bayangmu ditengah temaram layu..
berusaha menembus kabut penghujung malam sabtu..
semakin tersamar saat jejakmu hilang layaknya hantu..
menunda teriakan dara dengan muka masam lesu..

dalam wujud yang tak lagi sama.. aku tak mengenalmu..
tak ada sapaan dingin dalam sentuh, sedikitpun tak ada kalbu..
pedulimu hanya pada sebuah serpihan udara beku..
tak ada langkah menuju bintang cahaya baru..
bintang yang dulu kau tunjukkan padaku..
bintang yang pernah menjadikan pasang di lautan itu..

dalam wujud yang tak lagi sama.. aku tak mengenalmu..
tangan tanganku mulai mengatup bisu..
jari jariku terkepal tergenggam tanganku biru..
dingin.. menundukkan kepala menahan sesuatu..
sesuatu yang kau sebut debu..
terbeban hingga tak dapat lagi berdiri kaku..
pundakku bergetar, bibirku tertarik tersenyum palsu..

dalam wujud yang tak lagi sama.. aku tak mengenalmu..
pedulimu hanya pada sebuah serpihan udara beku..
dalam dingin menyesakkan paru-paruku terasa kelu..
kau hanya diam tanpa memandang aku disudut itu..
kau tertunduk diam, tanpa peduli aku mengerang pilu..
samar, semakin tak terlihat bayang itu..
langkahmu hilang menjauh menjadi debu..

dalam wujud yang tak lagi sama.. aku tak mengenalmu..
membenci waktu yang telah membawamu..
menyalahkan lautan yang menjadikanmu tak menentu..
merutuki diriku yang menunggu..
menunggu surut laut membawamu menuju tepi keyakinanmu..
atau memaki dirimu yang terbawa pasang menuju serpihan udara beku..
namun mataku masih ingin melihatmu..
dirimu yang kini berada di kegelapan tanpa cahaya baru..

dalam wujud yang tak lagi sama.. aku tak mengenalmu..
namun dalam kata yang tak lagi sama, aku hanya aku..
aku hanya aku yang  tak paham dengan warna kelabu..
aku hanya aku yang tak tahu..
aku hanya aku yang terombang ambing di lautan biru..

dalam wujud yang tak lagi sama.. aku tak mengenalmu..

terjadi saat kau benar benar hilang..

0 Coment:

Posting Komentar