Jumat, 05 November 2010

Sebuah Renungan untuk Sahabat

Teman..
mendengar kata tersebut, apa yang kamu pikirkan?? apakah kamu mencoba mendeskripsikan arti dari kata teman??.
banyak yang mengaku dengan kata teman padamu.
beberapa diantaranya mungkin telah kamu anggap sahabat.

apa sih arti sahabat itu..???
aku pernah mendengar sebuah statement tentang arti kata  "sahabat",
"sahabat itu adalah orang yang pertama kali datang di saat semua orang di dunia pergi menghilang" dan statement lain mengatakan, "sahabat itu adalah orang yang selalu ada dan mau membantu kita, sahabat itu adalah orang yang mengerti kita apa adanya, rela berkorban dan ikut merasakan apa yang kita rasakan, tak pernah berkhianat" dan lain-lain.

Mari renungkan, apakah semua statement itu benar adanya? adakah seseorang yang dengan tulus melakukannya untukmu?
bukankah jawabannya adalah "tidak".
Bukankah tidak akan ada orang yang semacam itu, sahabat hanya sahabat bukan orang yang harus kita tuntut seperti pernyataan- pernyataan sebelumnya. karena mereka juga sama dengan kita karena mereka juga perlu orang-orang yang bernama sahabat. karena mereka juga punya masalah yang harus mereka dahulukan, di atas urusan kita.

Tahukah, saat kita terpuruk, kita merasa orang yang paling hancur, menderita, tak ada pijakan?.
kita hanya bisa menangis dan mencari sosok sahabat yang kita yakini masing masing. Namun tidakkah kita berpikir tentang mereka. Bukankah mereka yang kau katakan sahabat juga manusia yang mempunyai masalah yang membuat mereka juga merasakan masalah mereka berat. Sedangkan kita merasa masalah mereka bukan apa-apa jika dibandingkan dengan masalah - masalah yang kita hadapi? adilkah kita? ketika sahabatmu berfikir sebaliknya.

Dan mari kita renungi lagi, apa arti sahabat sebenarnya?
Perasaan ketidakadilan tersebut akan membawamu pada hipotesis bahwa mereka bukan sahabat yang kita inginkan?.

Dan mari sejenak renungi lagi apa arti sahabat.
Selagi mereka ada di hadapanmu mengapa tidak kalian katakan "Dia adalah sahabatku, ya sahabatku".
Manusia, karena kita adalah manusia yang di ciptakan dengan akal dan pikiran. karena kita adalah manusia yang diciptakan dalam keadaan keluh dan kesah, karena kita adalah manusia dengan keegoisan yang ada, walau dengan kadar yang berbeda.
Karena semuanya hanya makhluk Allah yang hidup karena hidup merupakan pilihan yang di berikan Allah.
Pilihan tersebut datang, dan kita menjadi penentu jalan mana yang kita pilih, dengan masing masing resiko yang dibawa oleh pilihan pilihan tersebut.

Ketika semuanya hancur itu adalah resiko, dan mengapa Allah masih membiarkan kehancuran itu datang?
karena agar kita belajar dari kesalahan yang ada, agar tidak terjatuh di lubang yang sama dan ketika kita berpikir, kita di berikan pilihan sadar atau tidak. Allah sayang pada umatNya, pada hambaNya, hanya Dia yang ada disaat kita butuh Dia. dan disaat semua orang pergi meninggalkan kita.
Ah ya kata-kata itu mudah di ucapkan namun sulit di lakukan, lalu bagaimana dengan sahabat?
"sahabat hanya sebuah kata yang memang artinya sangat dekat", dia yang pertama kali datang disaat semuanya pergi, dia yang mengerti kita, dia yang selalu menasihati kita.
Namun mereka juga manusia sama dengan kita punya perasaan seperti kita. mereka juga punya pilihan untuk hidupnya. dan semua nasihatnya hanya masukkan, namun pilihan tetap ada pada kita. Karena kita adalah kita, bukan dia atau mereka.

2 komentar:

  1. gimana kalo kita balik? Bagaimana kita bisa menjadi sahabat bagi orang lain? Maka apa yang kita inginkan orang lain lakukan, akan kita lakukan buat orang lain. Karna setiap orang punya egonya masing-masing.

    BalasHapus
  2. krik krik.. wah.. gak nyimak.. ckckkc

    BalasHapus