Rabu, 17 November 2010

Sepatah Katamu Tentang Memori dan Zaman

“Biarkan semuanya termakan zaman.”

Sebuah jejak yang kau tinggalkah di bumi berpasir tepi pantai. Perlahan angin memudarkan jejakmu dan ombak menyapu menghapus jejakmu dengan sempurna. Bahkan gundukan-gundukan pasir yang kau buat dengan cepat menyatu kembali dengan hamparan pasir lainnya.

Namun memoriku tidak, ia tahu engkau pernah berjalan di atas pasir itu, engkau pernah membuat gundukan gundukan pasir disana dengan gemericik aliran air yang berusaha terbebaskan dari gundukan pasir yang kau buat, perlahan air itu mengalir.

Surut laut dengan senyuman mentari di horizon cakrawala menjadi sebuah tugu monument dalam memoriku. Sesuatu yang tak akan luput dari kehidupan, yang berarti tak akan luput dari sebuah memori yang aku simpan rapi dalam kotak kenangan. Zaman tak dapat memakan semuanya sekalipun kotak kenangan telah hancur dan tersapu buih buih ombak tinggi yang sengaja kau buat.

Bukankah buih buih air laut itu tak akan pernah hilang? Ia akan selalu kembali bersama deru ombak. Menghilang sesaat di pesisir pantai dan segera akan kembali lagi.Sekali saja, coba berdiri di tepi pantai dan rasakan buih buih ombak itu. Terasakah olehmu? Sapuan buih buih itu dikakimu mengantarkan pasir pasir memori dari kotak kenanganku? Dan Aku masih mempunyai kuncinya.

0 Coment:

Posting Komentar